Di wilayah kekuasaan Singosari terdapat dua kadipaten Manguntur dan
Kadipaten Kurawan yang hanya dipisahkan oleh sungai Brantas. Kedua
kadipaten tersebut saling bermusuhan, permusuhan itu memuncak ketika
Respati yang merupakan Pangeran dari Kadipaten Kurawan membawa lari Dewi
Padmini yang merupakan dari Putri dari Manguntur.
Tumenggung
Danadyaksa dan Tumenggung Kebo Winarang saling menyalahkan hingga
akhirnya terjadilah perang dahsyat diantara dua kadipaten itu yang
mengakibatkan banjir darah disungai Brantas, puluhan prajurit dari dua
kadipaten itu menjadi korban ganasnya peperangan.
Tanpa restu
dari kedua orang tua mereka Dewi Padmini dan Respati menikah hingga
akhirnya Dewi Padmini melahirkan seorang anak, tapi disaat itu ayahnya
Tumenggung Kebo Winarang yang baru saja mendapatkan berita tentang
keberadaan putrinya segera memerintahkan adik iparnya Dipangkara untuk
seger membawa Dewi Padmini dan bayinya kembali ke kadipaten, sementara
Respati harus dia bunuh.
Dipangkara menjalankan perintah kakak
iparnya untuk membawa Dewi Padmini dan membunuh Respati, tapi diam-diam
Dipangkara memiliki niat jahat untuk membunuh Bayi Dewi Padmini. Karena
dia menganggap Bayi Dewi Padmini hanya sebagai penghalang ambisinya
untuk menjadi Tumenggung di Kadipaten Manguntur.
Tapi disaat
Dipangkara ingin membunuh bayinya tiba-tiba saja terjadi gempa dahsyat
hingga mengakibatkan Dipangkara urung membunuh bayinya karena dia
mengira bayi itu sudah mati tertimpa reruntuhan bebatuan.
Karena
tragedy itu membuat Dewi Padmini kehilangan kesadaran hingga
menyebabkannya menjadi gila, dia selalu saja berteriak-teriak tentang
putrinya. Sementara Respati dibuang kejurang oleh Dipangkara hingga
tidak satu-pun yang tahu dimana keberadaannya.
Tumenggung Kebo
Winarang sengaja dibuat lemah dan sakit tak berdaya hingga membuat
Dipangkara lebih leluasa untuk berkuasa dikadipaten Manguntur.
Tanpa
sepengetahuan Dipangkara ternyata bayi itu masih hidup dan ditemukan
oleh seorang Kepala desa yang bernama Rek Wuru, dan bayi itupun
dinamakan Nari Ratih.
Nari Ratih tumbuh menjadi gadis yang baik,
tapi sayangnya dia harus tinggal bersama ibu tirinya Kanti dan adik
tirinya Parwati yang salalu saja menyiksanya.
Satu hari Nari
Ratih hanyut terbawa derasnya sungai Branatas, tapi kemudian datang Arya
Kamandanu dan segera menolongnya. Dari pertemuan itu akhirnya tumbuh
benih-benih cinta dihati mereka.
Arya Kamandanu nekad datang ke
kadipaten Manguntur untuk dan menyamar dengan nama Bandawa mengejar
cinta Nari Ratih, tapi dikadipaten itu dia bertemu dengan Dyah Ayu
Laksmi yang merupakan Putri Dipangkara yang juga jatuh cinta pada Arya
Kamandanu. Putri sombong itu selalu menggunakan segala cara untuk
mendapatkan cinta Arya Kamandanu.
Sementara itu Parwati juga
mengejar-ngejar cinta Arya Kamandanu hingga membuat cinta Nari Ratih dan
Arya Kamandanu jadi semakin sulit.
Dengan mengenal Dyah Ayu
Laksmi membuat Arya Kamandanu dijadikan orang kepercayaan Dipangakara
dan diangkat menjadi kepala prajurit Manguntur yang bertugas menangkap
Si Topeng Hitam.
Si Topeng Hitam dianggap sebagai pahlawan oleh
orang-orang Manguntur karena dia selalu menolong orang-orang yang lemah,
sementara bagi keluarga istana Manguntur si Topeng hitam merupakan
penjahat yang harus segera ditangkap.
Akhirnya Arya Kamandanu
menerima tawaran pekerjaan itu sambil membawa misi rahasia sebagai
mata-mata dikadipaten Manguntur. Dia selalu memantau gerak-gerik
kejahatan Dipangkara untuk dilaporkannya kepada Tumenggung Danadyaksa.
Sebenarnya
si Topeng Hitam adalah Byakta yang wajahnya begitu persis dengan
Respati, dia sengaja menyamar menjadi si Topeng hitam dan sengaja
mendekati Dewi Padmini untuk mendapatkan keris Gentala Cakra yang
disimpan Kebo Winarang, keris itu dipercaya memiliki kekuatan dahsyat,
siapa-pun yang memilikinya maka dia bisa menjadi pemimpin di Kadipaten
itu.
Dikadipaten Manguntur juga terjadi terror setiap saat malam
bulan purnama, disaat itu Dewi Sambi selalu muncul untuk menculik
bayi-bayi yang baru saja dilahirkan. Wanita jahat itu juga tidak
segan-segan untuk membunuh siapa-pun yang menghalanginya
Arya Kamamandanu bertekad untuk menanghentikan kejahatan Dewi Sambi meskipun nyawanya sendiri menjadi taruhannya.
Tugas
Arya Kamandanu jadi semakin berat, dia harus bisa mengungkap siapa si
cadar hitam, dia juga harus bisa menhentikan kejahatan Dewi Sambi. Belum
lagi percintaannya dengan Nari Ratih yang mendapatkan banyak hambatan
dari kakaknya sendiri Arya Dwipangga yang terkenal playboy yang ternyata
juga menyukai Nari Ratih.
Cinta Arya Kamandanu dan Nari Ratih
bisa terus bersemi karena bantuan Lindu Sukma yang tidak lain adalah
Respati yang hilang ingatan,lelaki itu sama sekali tidak mengenal jati
dirinya dimasa lalu. Namun cinta Arya Kamandanu dan Nari Ratih harus
mendapatkan banyak ujian dan rintangan dari Dyah Ayu Laksmi, Arya
Dwipangga dan Parwati.
Saksikanlah kehadiran sinetron kolosal Tutur Tinular versi terbaru yang hadir khusus untuk Anda, setiap hari Senin - Jumat pukul 20.00 WIB mulai tanggal 26 September 2011 hanya di layar Indosiar yang memang untuk Anda.(Indosiar.com/Fch)
Tayang: 19-Jan-2012 20:00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar